Tabel Perbandingan Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh
Tabel
Perbandingan Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh
|
Lemak Jenuh |
Lemak Tak
Jenuh |
|
|
Jenis Ikatan |
Terdiri dari
tunggal |
Terdiri
setidaknya dari 1 ikatan rangkap |
|
Konsumsi yang
direkomendasikan |
Tidak lebih
dari 10% dari total kalori per hari |
Tidak lebih
dari 30% total kalori tiap hari |
|
Efek
Kesehatan |
Kelebihan
konsumsi tidak baik karena hubungan mereka dengan aterosklerosis dan penyakit
jantung. |
Lemak tidak
jenuh diperhitungkan baik untuk dimakan jika Anda memantau kolestrol. Juga
tinggi akan antioksidan. |
|
Kolestrol |
Lemak jenuh
meningkatkan Low Density Lipoprotein (LDL atau kolesterol jahat) & Very
Low Density Lipoprotein (VLDL's). Sumber kolesterol jahat adalah makanan yang
kaya akan asam lemak trans, karbohidrat olahan, seperti gula putih, dan
tepung. |
Lemak tak
jenuh meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL atau kolesterol baik) dan
menurunkan Low Density Lipoprotein (LDL atau kolesterol jahat). Sumber HDL
termasuk bawang merah dan asam lemak Omega-3 seperti minyak rami, ikan,
makanan kaya serat seperti biji-bijian. |
|
Umumnya
ditemukan pada |
Mentega,
minyak kelapa, susu utuh, daging, kacang, mentega, margarin, keju, minyak
sayur, gorengan, dan makanan frozen. |
Alpukat,
minyak kedelai, minyak canola dan minyak zaitun, minyak bunga matahari,
minyak ikan kenari, rami, dan daging merah. |
|
Daya tahan
jika disimpan |
Tahan lama
dan tidak cepat rusak |
Cepat rusak |
|
Titik leleh |
Tinggi |
Rendah |
|
Bentuk fisik
pada temperatur kamar |
Padat (lemak
trans & lemak jenuh) |
Cair (lemak
tak jenuh tunggal & lemak tidak jenuh jamak – milik Omega 3 & 9 |
|
Bau tengik |
Rendah |
Tinggi |
|
Contoh |
Minyak
terhidrogenasi, mentega, daging olahan |
Minyak
Zaitun, asam linoleat, asam alfa-linolenat |
Comments
Post a Comment